KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya siswa di sekolah
menengah kejuruan (SMK) khususnya SMKN 1 PANGKALAN BANTENG. Maka
kami, para siswa wajib mengerjakan tugas makalah kimia untuk melengkapi nilai
pada mata pelajaran kimia yang di adakan di setiap sekolah menengah kejuruan
(SMK).
Dengan
terselenggaranya karya tulis ini kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan selama proses pembuatan makalah kimia tentang polimer.
Akhir kata
semoga amal dan budi baik yang telah di berikan kepada kami mendapat balasan
dari Allah SWT.
Harapan kami semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan Khususnya bagi siswa SMKN 1 PANGKALAN BANTENG.
Terima Kasih.
Pangkalan Banteng, 17 Januari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Seringkali kita
mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud secara mendetail
mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan plastik.
Polimer adalah
sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada umumnya
polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam
riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun
semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah
dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping, sehingga terbentuk bahan
komposit polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai
karakteristik resistansi yang berubah apabila terkena gas karena mampu mengikat
molekul-molekul gas yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat
konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai
bahan sensor gas.
Sifat
konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
· Jenis gas yang
dideteksi,
· Volume gas,
· Suhu,
· Kelembaban.
Untuk
mengetahui karakteristik resistansi dari komposit polimer-karbon, telah dibuat
sensor polimer dari 6 jenis bahan, yaitu :
Ø PEG6000,
Ø PEG20M,
Ø PEG200,
Ø PEG1540,
Ø Silikon,
Ø Squelene untuk
diuji karakteristik resistansinya.
Sensor
komposite polimer yang telah dibuat akan diuji dengan beberapa jenis gas,
yaitu;
o Aseton,
o Aseton Nitril,
o Benzena,
o Etanol,
o Metanol,
o Etil Aseton,
o Kloroform,
o n-Hexan dan
o Toluena.
Pengujian ini
meliputi, selektifitas (pengaruh jenis gas), sensitifitas (pengaruh volume
gas), pengaruh suhu dan pengaruh kelembaban.
Metode yang
akan digunakan untuk mengolah data hasil pengujian adalah correspondence
analysis untuk melihat korelasi antara polimer dan gas. komposit
polimer-karbon, selektifitas, sensitifitas, correspondence analysis,
regresi.
Salah satu
pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit polimer-karbon. Komposit
polimer-karbon merupakan bahan polimer yang didoping dengan bahan karbon aktif
sehingga polimer tersebut bisa bersifat konduktor. Karena sifat konduktor
inilah menjadikan komposit polimer-karbon suatu zat yang berbeda dengan polimer
pada umumnya dan bisa digunakan sebagai sensor gas dengan perubahan
resistansinya apabila terkena gas. Komposit polimer-karbon yang dipakai
sebagai bahan sensor ini mempunyai karakteristik konduktifitas yang
berbeda-beda tergantung dari jenis polimer yang dipakai. Karakteristik
konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini terdiri dari karakteristik
sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik sensitifitas adalah sifat
konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap volume
gas yang dideteksinya, sedangkan karakteristik selektifitas adalah sifat
konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap jenis gas
yang dideteksinya.
B.
Tujuan
Tujuan dalam
kaya tulis ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan siswa kelas XII pada
mata pelajaran kimia tentunya tentang polimer, mulai dari definisi polimer,
mengetahui penggolongan polimer, Mengetahui sifat-sifat polimer, dan
Mengetahui kegunaan & dampak polimer dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejumlah besar polimer alam dan sintetik telah
diklasifikasikan menurut beberapa cara. Berbagai bentuk penting di perkenalkan
dalam ilmu dan teknologi polimer.
A. Pengertian
Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau
bagian. Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil
penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul kecil
pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer terdiri dari
banyak monomer.
Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan
monomer, sehingga dapat disebut sebagai senyawa makromolekul
Polimer
merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang
terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang
kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis.
Polimer adalah
sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul
monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai
linier atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.
Polimer
didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat
polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul
yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat
sangat berbeda dari molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.
Pada umumnya
polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat
konduktif maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai bahan sensor dipilih
jenis polimer yang bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah kriteria yang
dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah bahwa polimer itu harus mampu
mengikat molekul-molekul yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat
konduktifitasnya.
B. Klasifikasi
Polimer
1.
Berdasarkan
Asalnya :
Berdasarkan
asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1)
Polimer Alam, yaitu polimer yang secara alami
tersedia di alam.
Contoh : karet,
selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini terbentuk dari proses
kondensasi.
2)
Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang
diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.
Contoh : selulosa
asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi
selulosa dan digunakan untuk membuat kaca film.
3)
Polimer Sintetis, yaitu polimer yang
dibuat oleh manusia dan sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari.
Contoh : serat, plastik dan karet
buatan. Polimer
jenis ini biasanya terbentuk dari proses polimerisasi adisi.
2.
Berdasarkan
Jenis monomernya :
a)
Homopolimer atau disebut juga polimer Linear,
yaitu polimer yang tersusun atas monomer yang sama atau sejenis. Misalnya
polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu
vinil klorida.
b)
Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas
polimerisasi monomer yang berbeda jenis membentuk suatu polimer. Contohnya,
nilon 66 yang terbentuk dari polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.
3.
Berdasarkan
sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya Intermokuler ) :
· Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk ulang. Termoplastik
mempunyai gaya intermolekuler yang sedang. Polimer termoplastik jika mempunyai
struktur linier bertekstur keras, sedangkan jika bercabang akan lunak. Pada
saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi lembut, dan kembali mengeras saat
didinginkan.
Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan
dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah komposisi kimia
polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.
· Termosetting,
yaitu Polimer yang
tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk ulang. Tidak seperti
termoplastik, termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami
pemanasan. Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut
seperti sedia kala.
Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan
silang yang membentuk jaringan polimer tiga dimensi dan maka dari itu hanya
bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik kemasan,
Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.
· Elastomer,
yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali seperti semula
jika gaya tarik ditiadakan, mempunyai gaya tarik menarik paling lemah. Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi.
Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat panjang semula
dan kembali lagi ke bentuk asal.
4.
Berdasarkan
Aplikasinya :
o
Polimer komersial, yaitu polimer yang
disintetis dengan biaya murah dan diproduksi dalam jumlah banyak
o
Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki
sifat unggul dan harganya mahal
o
Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer
yang memiliki sifat keunggulan dan sengaja dibuat untuk kepentingan khusus.
5.
Berdasarkan
bentuk susunan rantainya :
§ Polimer Linear,
yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu sama lain dan
membentuk rantai polimer panjang. Sebagai contoh adalah polietena, polivinil
klorida, dsb. Polimer linier mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas
yang tinggi.
§ Polimer
bercabang, yaitu polimer linier yang
mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai utama. Karena
adanya percabangan pada rantai utama, polimer jenis ini mempunyai titik leleh,
kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.
§ Polimer jaringan tiga
dimensi atau
polimer rantai silang, yaitu Polimer jenis ini
merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga
dimensi. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh polimer rantai silang
adalah Bekelite, resin urea formaldehida.
6.
Berdasarkan
Pembentukannya :
Ø Polimer Adisi,
yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang berikatan rangkap
bergabung dengan yang lain ( tidak menghasilkan suffing ).
Ø Polimer
kondensasi, yaitu apabila monomernya bergabung dan membebaskan molekul
sederhana ( misalnya, air ).
7.
Berdasarkan
jumlah rantai karbonnya
· 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
· 5 ~ 11 Cair (bensin)
· 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
· 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
C.
Sumber Polimer
Sumber Polimer dibedakan menjadi 2, yaitu :
1)
Polimer
Alam
Telah dikenal sejak ribuan tahun
lalu seperti amilum,selulosa,kapas,karet,wol,dan sutra.
2)
Polimer
Buatan.
Dapat berupa polimer regenerasi dan
polimer sintesis. Polimer regenerasi adalah polimer yang dimodifikasi.
Contohnya rayon, yaitu serat
sintesis yang dibuat dari kayu(selulosa). Polimer sintesis adalah polimer yang
dibuat dari molekul sederhana(monomer) dalam pabrik.
D. Kegunaan Polimer
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang terbuat dari polimer sintetis mulai dari kantong plastik
untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik,
alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap
kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, kita akan selalu
mendapatkan pembungkus untuk membawa belanjaan kita yang berupa plastik atau
kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk
dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Akibatnya akan menyumbat saluran
air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis tidak boleh dibakar,
karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Senyawa dioksin adalah suatu senyawa
gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride
sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.Plastik yang
digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan
monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.
E. Contoh Polimer
1.
Karet
Alam
· Monomernya : Isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
·
Sifat : Elastis, lunak, dan lengket
jika kena panas
·
Kegunaan : Vulkanisasi, Proses penambahan
belerang sehingga sifatnya menjadi keras karena terbentuk ikatan silang
disulfida antar rantai. Ditemukan oleh Charles Goodyear (USA, 1884).
2.
Karet
Sintesis
Nama karet sintesi
|
Monomer
|
Sifat
|
kegunaan
|
1.
polibutadiena
2.
polikloroprena
(neoprena)
3.
SBR
|
1,3-butadiena
2-kloro-1,3-butadiena
Stirena dan
butadiena
|
Kurang
kuat,tidak tahan panas
Tahan
terhadap minyak atau bensin
Tahan terhadap
oksidasi
|
Tidak baik
untuk ban
Selang
oli/minyak
Untuk ban
kendaraan.
|
3.
Polietilena
· Sifat : Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun.
· Monomernya : Etilena (CH2=CH2)
· Kegunaannya : HDPE (High Density Poly Etilen) : tersusun atas
molekul rantai lurus sehingga lebih padat maka sifatnya padat, kuat dan kaku
digunakan untuk kantong plastik, pembungkus kabel plastik lembaran.
4.
Polipropilena
· Sifat : Lebih kuat daripada polietilena
· Monomernya : Propilena (CH2=CH-CH3)
· Kegunaannya : Karung plastik, tali, botol
5.
Poli
Vinil chlorida (PVC)
· Sifat : Kuat dan keras
· Monomernya : Vinil Chlorida (CH2=CHCI)
· Kegunaanya : Pipa,pelapis lantai,selang
6.
Teflon
· Sifat : Kuat, tidak lengket dan tahan panas
· Monomernya : Tetrafloroetena (CF2=CF2)
· Kegunaannya : pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci
anti lengket
7.
Polistirena
· Sifat : Lebih kuat dan keras
· Monomernya : Stirena(C6H5-CH=CH2)
· Kegunaannya : Gelas minuman ringan, kemasan makanan
8.
Flexiglass
/ Polimetilmetakrilat (PMMA)
· Sifat : Bening, ringan dan keras
· Monomernya : Metil metakrilat ( CH2=CH-CN )
· Kegunaannya : Kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang
mobil
9.
Serat
Akrilat / Orlon
· Sifat : Elastis dan kuat
· Monomernya : Akrilonitril ( CH2=CH-CN )
· Kegunaanya : Baju wol, kaos kaki, karpet
10.
Bakelit
( Leo Baekeland, USA, 1909 )
· Sifat : Kuat, tahan panas dapat pecah
· Monomernya : Hasil polimerisasi fenol dan menatal menjadi
produk orto
· Kegunaanya : Peralatan listrik
11.
Nilon
· Sifat : Kuat dan elastis
· Monomernya : Asam adipat dan heksametilendianima
· Kegunaanya : Parasut, jala, jas hujan, tenda, dll
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi
polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan
sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. polimer
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan meros.
Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan
senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah (banyak)
unit-unit molekul yang kecil. Contoh polimer yang paling terkenal adalah
plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat
dari struktur dan sifat benda tersebut.
Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer. Reaksi
pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Polimerisasi adisi adalah
reaksi pembentukan polimer dari monomer yang berikatan rangkap atau berikatan
tak jenuh. Monomer tersebut membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan
monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal. Polimerisasi
kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
mempunyai dua gugus fungsi. Pada reaksi tersebut akan dihasilkan molekul kecil
seperti air atau alkohol.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan
merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat
rumah tangga, dan alat-alat elektronik.
B.
Saran
Kurangi
penggunaan plastik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sampah plastik
harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang. Jangan
membuang sampah plastik sembarangan.