Makalah Tanaman Kelengkeng

MAKALAH TENTANG KELENGKENG

Deskripsi
Buah lengkeng berbentuk bulat dengan ukuran kurang lebih sebesar kelereng Buah ini bergerombol pada malainya. Kulit buahnya berwarna cokelat muda sampai kehitaman dengan permukaan agak berbintil-bintil. Daging buahnya berwarna putih bening clan berair. Rasanya sangat manis dengan aroma harum yang khas. Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping, dan dilapisi kulit biji yang berwarna hitam. Daging bijinya sendiri berwarna putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin.
Asal dan Distribusi
Asli Asia Tenggara. Dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan Subtropis, tapi terutama di Thailand, Cina, Taiwan, Vietnam, Australia, dan di Amerika Serikat, Florida dan Hawaii.

Istilah Latin 
Euforia longana, Euphoria longan, Nephelium longana, Nephelium longan.

Kultivar dan Spesies
Meskipun ada banyak klengkeng kultivar di Asia Tenggara, budidaya keragaman lebih rendah di daerah lain. Kultivar berikut adalah yang paling umum dibudidayakan di Puerto Rico, Florida dan Hawaii:
‘Biew Kiew’ – Dari Thailand, dengan produksi lebih konsisten di Hawaii daripada ‘Kohala’, tapi masih memerlukan musim dingin yang sejuk untuk bunga dengan baik. Berkualitas baik buah, kemudian daripada ‘Kohala’.
‘Diamond River’ ( ‘Phetsakon’) – Klengkeng tropis dari Thailand yang memiliki produksi lebih handal di daerah tropis. Buahnya berukuran sedang, kualitas baik dan panen lebih awal.
‘Kohala’ – Berasal dari Hawaii, budidaya paling penting di Florida, namun mempunyai produksi yang tidak menentu di daerah tropis. Berbuah awal, besar, kualitas baik, dan dengan biji kecil.
‘Sri Chompoo’ – Dari Thailand, akan lebih konsisten berbuah di Hawaii daripada ‘Kohala’, tapi masih memerlukan musim dingin yang sejuk untuk berbunga dengan baik. Buah besar dan berkualitas baik.
Kultivar lainnya termasuk ‘Egami’, ‘E Wai’, ‘Edo’, ‘Edau’ dan ‘Tiger Eye’.
Dimocarpus longan var. malesianus, yang mata Kucing, adalah subspesies dari klengkeng yang lebih ccok di daerah tropis.
Penggunaan Lengkeng sebagai buah konsumsi segar, dikeringkan, beku dan kaleng.
Komposisi gizi per 100 gram buah lengkeng
Karbohidrat 16-25 g
Lemak 0,1-0,5 g
Protein 1 g
2-10 mg Kalsium
6-42 mg fosfor
Besi 0,3-1,2 mg
Vitamin A 28 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin B2 0,07 mg
0,6 mg niacin
Vitamin C 6-8 mg
Buah-buahan segar dikonsumsi untuk mengurangi demam, dan buah-buahan kering sebagai obat untuk insomnia. Daun mengandung quercetin, dengan sifat antioksidan dan antivirus, dan digunakan dalam pengobatan alergi, kanker, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Menghasilkan biji digerus busa, yang digunakan sebagai sampo. Kayu yang digunakan dalam konstruksi perabot dan barang lainnya. Pohon ini juga ditanam sebagai hiasan.

Manfaat
Daging lengkeng enak dimakan segar dan dap at dibuat minuman dalam kaleng (canning). Bijinya mengandung saponin yang baik untuk sampo pencuci rambut. Daunnya biasa digunakan untuk obat tradisional terhadap penyalat dalam karena mengandung quercetin. Pohonnya dapat digunakan untuk kayu bakar seperti halnya pohon rambutan. Selain itu, tanaman lengkeng bermanfaat untuk taman, pelindung jalan, dan konservasi lahan yang curam.

Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.

Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Penanaman Bibit dan Pemeliharaannya
Cara Penanaman
Sebagian besar petani klengkeng sebelum penanaman bibit terlebih dahulu membuat lubang tanam. Jarak antara lubang satu dengan lainnya minimum 10 x 10 meter.  Ukuran lubang tanam adalah 60 x 60 cm dan kedalamannya lebih kurang 60 cm.  Kemudian lubang tanam tersebut diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3 (tanah): 1 (kompos) dan dibiarkan sampai beberapa waktu hingga keadaan tanah tersebut kering dan dingin (tidak ada fermentasi pupuk kandang atau kompos) (Afandie, 1993).
Bibit lengkeng yang berasal dari biji yang siudah mencapai ketinggian antara 50 sampai 75 cm dapat ditanam pada lubang tanam dengan terlebih dahulu melepas keranjangnya.  Lubang tanam yang telah disiapkan pada musim kemarau dapat langsung ditanami bibit lengkeng, sebab pada umumnya tanah yang kering tiadak terlalu asam.  Sedang lubang tanam yang dibuat pada musim hujan harus menunggu sampai tanah yang digunakan untuk menimbun lubang tersebut kering dan dingin. Penanaman bibit lengkeng yang berasal dari cangkokan, enten, okulasi ataupun penyusuan sama seperti menanam bibit lengkeng yang berasal dari biji.  Dalam hal ini pembatan lubang tanam harus lebih dalam, agar pembentukan sistem perkarannya lebih dalam dan luas.
Pemeliharaan tanaman
Pemupukan
Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni pada awal musim hujan dan menjelang musim kemarau.  Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorgnik Urea, TSP, KCl atau pupuk lengkap NPK. Dosis pemberian pupuk disesuaikan dengan umurnya atau besar dan tingginya tanaman.  Tanaman yang berumur 4 sampai 5 tahun dengan ketinggian 3 sampai 4 meter dapat dipupuk sebanyak 1 sampai 2 kilogram NPK setiap kali pemupukan.  Bagi tanaman lengkeng yang sudah berproduksi, pemupukan dengan NPK hendaknya lebih dari 2 kilogram setiap kali pemupukan.  Cara pemupukan dilakukan dengan jalan membenamkan pupuk tersebut dalam tanah di sekitar tanaman, dengan jarak dari batang pokok selebar lingkar luar dari tajuk daun (proyeksi lingkar luar tajuk daun).  Pemupukan dapat juga dilakukan lewat daun dengan pupuk daun yang mengandung kadar kalium rendah (misalnya gandasil D, Bayfolan dan sebagainya).  Bagi tanaman yang sudah berproduksi dipakai pupuk daun yang mengandung kalium agak tinggi (misalnya Gandasil B).
Pemangkasan
Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan sebagian dari cabang dan ranting.  Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan: (1)  Untuk memperbanyak cabang/ranting, karena hilangnya dominasi titik tumbuh apikal; (2)  Untuk memperpendek pohon, supaya mudah pemanenannya (dwarfing), (3)  Untuk mempermuda tnaman yang telah tua; (4)  Untuk  mengatur keseimbangan  karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat berbuah. Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan menggunakan gunting stek.  Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit harus selalu dilakukan pemangkasan, sebab dengan dilekukan pem,angkasan lengkeng akan cepat berbuah.  Hal ini didasarkan pada perbandingan banyaknya karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat yang dapat larut dalam tanaman. Jika karbohidratnya rendah dan kadarnya tinggi, tanaman secara vegetatif akan tumbuh terus denga subur tetapi tanpa berbuah.  Jika karbohidratnya tinggi dan kadar nitratnya rendah, tanaman akan tumbuh kerdil dan buahnya sedikit.  Tetapi jika karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi, tanaman lekeng akan tumbuh sedang dan dapat berbuah lebat.  Jika karbohidratnya rendah dan kadar nitratnya tinggi biasanya daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak dapat berbunga dan berbuah.  Tanaman lengkeng yang demikian perlu dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan kadar nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari dalam tanah oleh akar-akarnya.  Dengan demikian tanaman lengkeng dapat berbunga lebat dan berbuah banyak.
Pemotongan akar, pengeratan batang dan mengurangi daun
Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang untuk merangsang pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1)  Pemotongan akar, untuk mengurangi penyerapan larutan makanan terutama N dari dalam tanah; (2)  Pengeratan (ringing)  pada  batang-batangnya,  untuk menghambat pengangkutan (translokasi) karbohidrat; dan (3)  Pemangkasan daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat (Afandie, 1993).
Pengendalian Hama dan Penyakit
(a).  Trusuk. Serangga ini ukurannya sebesar semut hitam, warnanya coklat dan bersayap.  Hama ini menyerang bagian batang, terutama batang pokoknya, yakni dengan cara membuat lubang dan masuk ke dalamnya. Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang tentu terdapat lubang yang banyak pula.  Lengkeng yang terserang hama trusuk menunjukkan perubahan pada warna daunnya, yakni semula berwarna hijau menjadi kunig dan akhirnya rantok.  Dengan rontoknya daun-daun tersebut, cabang-cabang menjadi kering dan mengakibatkan kematian.  Pengendalian  hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada batang yang telah terserang oleh hama tersebut.  Namun akan lebih baik kalua dilakukan pencegahan secara dini sebelum terserang, yakni dengan melakukan penyemprotan insektisida pada batang-batang tanaman lengkeng yang sehat, terutama batang pokoknya (Afandie, 1993).
(b).  Kelelawar. Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan petani, makan buah-buah masak dan merontokkan buah-buah muda.  Untuk mengatasi gangguan kelelawar, buah lengkeng pada malainya harus diberongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.
(c).  Penyakit
Salahsatu penyakit yang sering mengganggu tanaman lengkeng adalah Jamur.  Penyakit ini pada umumnya menyerang batang pohon lengkeng, terutama batang pokoknya. Pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida pada batang yang terserang.

Panen dan Pasca Panen

Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah nonklimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis

Okvi Dwi Santra. twitter : @Dwi_Santra, fb : Okvi Dwi Santra, よろうしくおねがいします

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »